July 3, 2012

Phobia Girl in Love (part 7)

Part 7.
“Kak Morgan? Engga belajar? Atau lagi engga ada pelajaran?”, tanya gue bingung. “Loh? Kan kamu sendiri yang suruh aku kesini-_-“, jawabnya. “Ohiyaa. Aku mau ngomong tentang yang tadi”, jelas gue. “Yang tadi apa shil? Yang mana ya?”, tanya kak Morgan. Kok malah nanya sih? Engga tau? Atau pura-pura engga tau?. “Yang itu deh pokoknya! Jadi jawaban aku…………………………………………………….maaf kak Tapi aku pilih…………………………………….Dicky”, jelas gue. Gue balik badan. Kak Morgan membalik badan gue dan badan gue sekarang menghadap kak Morgan lagi. Wajah kak Morgan mulai mendekat, semakin mendekat, tambah mendekat, lebih mendekat, dan……”Kak! Please jangan lakuin itu sama aku!”, saut gue dan gue langsung balik badan.

‘Aku juga ingin jatuh cinta seperti yang lainnya, kini saatnya untuk jatuh cinta karena dia menyatakan cinta’
‘Tapi ku takut-takut jatuh cinta, takut-takut patah hatinya, takut-takut jadi gila karena cinta’

Apa yang mau di lakukan sama kak Morgan tadi? Astagah, kak Morgan kok nekat banget sih? Dia engga sadar apa ini masih kawasan sekolah? Eh tapi kalau di luar sekolah tetep aja iwh._.
“Ha? Kamu kenapa?”, tanya kak Morgan. Posisi masih sama kayak tadi, gue membelakangi kak Morgan. “Ih kok malah tanya kenapa sih?”, tanya gue dengan nada kesel. “Aku itu tadi cuma mau bisikin kamu, haha”, jawab kak Morgan ketawa. “Kamu jangan mikir yang aneh-aneh deh shil”, lanjutnya sambil mengelus-elus rambut gue. Demi apa?! Wakakakakakaka. “Selamat ya kamu udah pilih yang menurut kamu itu terbaik. Aku dukung kok, tapi ingat ya, aku selalu tunggu kamu”, bisiknya dan pergi. Mulut gue seketika menganga. Maksudnya apa ya?!.

‘Kenapa lidah ku kelu tiap kau panggil aku, selalu merindu roma ku tiap kau sentuh aku’
‘Kenapa otakku beku tiap memikiran mu, selalu tubuhku lunglai tiap kau bisik kan cinta’

            Gue nunggu bel pulang ditempat tadi. Di ruangan atas genteng. Gue yakin pasti Dicky dateng. Engga lama kemudian, *NEEETNOOOOT*, “nah tuh dia bel nya”, kata gue dalam hati. Gue senyum-senyum sendiri. “Eh! Lo kenapa senyum-senyum sendiri? Kayak orang gila tau ngga?”, saut Dicky. “Wah ngagetin ajasih. Jantungan nih gue!”, bales gue ngeledek. “Ohiya jadi… lo udah jadian sama kak Morgan? Congrats ya”, kata Dicky dengan tampang biasa aja. Gue pasang tampang bingung. “Ha? Kalau gue sama kak Morgan, lo tetep mau kejar gue ngga?”, tanya gue. Mata gue terpasang penuh selidik. “Hm, kayaknya engga deh. Takut dibilang PHO”, jawabnya. Gue ngangguk-angguk.
“Hm.. lo ngga nanya gitu sama gue jawabannya apa?”, tanya gue yang mulai ngeledek lagi. “Nih gue tanya, jadi lo pilih gue atau kak Morgan?”, saut Dicky. “Menurut lo?”, kata gue. “Wah malah nanya balik-_- Katanya tadi disuruh nanya”, kata Dicky. “Iya iya ky… gue pilih elo kok”, jawab gue. Dicky pasang tampang bingung alias tanda tanya. “Ky? Kaget?”, tanya gue. “Enggak kok shil. Makasih banyak ya”, saut Dicky dan langsung meluk gue. Gue balas meluk dia.

‘Mungkin aku tak setampan romeo, aku juga tak bergelimang harta’
‘Namun tak ku sangka dapatkan dirimu, yang lebih indah dari seorang Juliette’

            Gue dan Dicky langsung ke lantai pertama buat pulang bareng. Dengan keadaan gue dirangkul Dicky dan Dicky merangkul gue, wkwk. Pas sampai lantai pertama, ada kak Morgan lewat. “Eh kak, kak, kak!”, saut Dicky. “Apaansih ky!”, bisik gue. “Udah-udah liat aja”, jawabnya. Kak Morgan berhenti jalan, dan berbalik arah ke kami alias ke gue dan Dicky. “KakJ Makasihya, akhirnya aku bisa jadian juga sama Shilla, hehe”, kata Dicky sambil senyum behel. Dicky polos banget yah kayak gue B-). Gue natap kak Morgan dengan penuh kode. Seakan-akan kodenya tuh, ‘jangan bilang tentang yang tadi dia bisikkin ke gue’. Dan kak Morgan membalas tatapan gue dengan kode juga. Seakan-akan balasan kodenya itu, ‘iya’. “Iya sama-sama. Longlast ya kalian”, kata kak Morgan ke Dicky. Gue cuma senyum engga enak.
            Dicky langsung ngajak gue pulang. “Hm, shil kita ke tempat Lia sama Leo yuk? Aku mau bilang kalau kita udah jadian”, kata Dicky. “Ih apaansih kamu lebay deh”, jawab gue. “Udah ikut ajaa. Mereka kan pernah bilang yang waktu melihat pelangi itu loh, inget ngga kamu?”, tanyanya. Gue jawab, “Hm engga inget tuh;p”. Dicky pasang tampang sedih. “Kamu tuh imut banget sih Jelas lah aku inget. Orang baru kemarin kesana-_-“, lanjut gue. Dicky menghela nafas. “Iya. Leo bilang, dia pernah denger kalau liat pelangi kita bisa bahagia. Dan sekarang terbukti deh aku bahagia”, katanya. “Bahagia? Kenapa?”, tanya gue yang seakan-akan engga tau. “Yeh-_- Karena, kita jadian;p”, jawabnya. “Ohiya, Leo juga bilang, katanya kalau ngeliatnya sama pacar, bisa awet lama lhoo”, lanjut Dicky. Gue senyum. “Iya ky, semoga kita awet ya ahahaha”, kata gue. Dicky meluk gue lagi. AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA.

Selesai~

No comments:

Post a Comment